Showing posts with label pengalaman. Show all posts
Showing posts with label pengalaman. Show all posts

Monday, December 30, 2019

Pengalaman Menggadaikan Barang di Pegadaian


Apakah kamu pernah menggadaikan barang di Pegadaian?. Jika pernah, pasti kamu sudah tau seluk beluk dan tata cara menggadaikan barang di Pegadaian. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas pengalaman saat menggadaikan barang di Pegadaian. Jangan lupa, simak artikelnya sampai selesai jika kamu belum pernah dan berniat untuk mencoba menggadaikan barang di Pegadaian. Okey, langsung aja kita mulai pembahasannya.

Menggadaikan barang adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan dana secara instan. Selain menggadaikan barang, ada cara lain yang lebih populer di masyarakat, yaitu Pinjaman. Pinjaman adalah cara paling populer yang digunakan untuk mendapatkan dana ataupun modal. dengan mengajukan pinjaman, kita bisa mendapatkan dana yang jauh lebih besar dari pada menggadaikan barang, tentunya bunga yang harus dibayarkan juga lebih besar dari pada gadai barang. Perbedaan terbesar dari Gadai dan Pinjaman adalah Waktu jatuh tempo, Bunga, dan Nominal pinjaman.

Kembali ke topik pembicaraan, penulis baru-baru ini mencoba untuk menggadaikan barang tepatnya pada tanggal 23 desember 2019. Barang yang penulis gadaikan adalah Notebook dengan merek Dell 2120. Perlu diketahui jika Pegadaian menerima barang elektronik dalam kondisi lengkap dan tanpa minus. Jika ada cacat barang atau ada kelengkapan barang yang kurang, Pegadaian tidak bisa menerima barang yang ingin digadaikan. Jika ingin diterima dengan mudah, penulis menyarankan kamu untuk menggadaikan Emas, karena proses gadai dan nominal yang ditawakan biasanya cukup tinggi jika kalian menggadaikan emas.

Sebelum mencoba untuk menggadaikan notebook, penulis sudah mencari informasi terlebih dahulu tentang cara menggadaikan barang di Pegadaian. Cara-cara yang penulis temukan di internet ternyata cukup mirip dengan yang penulis alami. Malahan, proses gadai yang penulis lakukan lebih mudah dan lebih simpel daripada yang dudah dijelaskan di internet.

Nominal uang yang penulis dapatkan dari gadai notebook adalah 500.000 rupiah. jumlahnya memang cukup kecil karena penulis langsung mengiakan tawaran dari pihak Pegadaian. Kita bisa melakukan tawar menawar jumlah gadai tergantung dari kondisi barang yang digadaikan. Dari banyak info yang penulis cari, Pegadaian biasanya menawarkan nominal setengah atau dua pertiga dari harga barang saat digadaikan.

Semua proses gadai berjalan dengan lancar. Karena baru pertama kali menggadaikan barang, penulis mendapatkan promo bunga 0% untuk gadai dalam waktu 2 bulan. Untuk administrasi, penulis dikenakan tarif 5000 rupaih. Pihak Pegadaian juga memberikan informasi, jika sudah mendekati jatuh tempo namun masih belum memiliki cukup uang untuk menebus barang, penulis bisa memperpanjang jangka waktu gadai dengan membayar administrasi sebesar 5000 rupiah, maka waktu tebus barang akan ditambah 2 bulan lagi.

Itulah penjelasan singkat tentang pengalaman penulis saat menggadaikan barang di Pegadaian. Jika kalian ingin menggadaikan barang di Pegadaian, jangan ragu, kalian hanya harus membawa barang gadai dan KTP. Sekian untuk artikel kali ini, semoga bermanfaat.

Wednesday, December 11, 2019

Pengalaman Mendaftar dan Mendapatkan Uang Dari Pinjaman Online


Apakah kalian pernah mendaftar dan mendapatkan uang dari pinjaman online?, jika belum pernah, ada baiknya kalian membaca pengalaman penulis untuk menambah informasi sebelum memutuskan untuk melakukan pinjaman online. Sebelum penulis membahas tentang pinjaman online yang didapat, penulis akan menceritakan terlebih dahulu tentang alasan mengapa penulis memutuskan untuk melakukan pinjaman online. Okey, langsung aja kita mulai ceritanya.

Pada awalnya, penulis memiliki ide untuk memulai usaha jual-beli HP secara online. Karena kekuarangan modal, penulis mencoba untuk mencari cara agar bisa mendapatkan uang. Untuk mendapatkan uang, penulis mencoba untuk mencari solusi dengan menuliskan “Cara Mendapatka Uang dari Internet” di Google. Setelah mencari banyak referensi, penulis menemukan artikel tentang aplikasi pinjaman online yang memberikan pinjaman tanpa jaminan. Disinilah awal mula penulis tertarik untuk mendaftar di pinjaman online.

Saat mencari di internet, penulis masih tidak tau sama sekali jika ada aplikasi yang bisa memberikan pinjaman tanpa jaminan. Tanpa pikir panjang, penulis mencari info tentang aplikasi yang meberikan pinjaman paling besar dan paling mudah. Karena masih terlalu awam, penulis lupa untuk mencari informasi tentang resiko yang bisa terjadi saat melakukan pinjaman online.

Setelah menemukan aplikasi pinjaman yang dirasa cocok, penulis langsung menginstal salah satu aplikasi pinjaman online yang ada di Playstore. Aplikasi pinjaman online yang penulis pilih adalah aplikasi yang sudah cukup terkenal, dengan review bintang 4,5 di Playstore, dan iklan dari aplikasi ini pernah tampil di TV. Aplikasi ini juga menawarkan pinjaman yang mengatakan bahwa kita bisa meminjam uang sebesar 2 juta rupiah dengan tenor 3 bulan. Hal ini, membuat penulis lebih percaya untuk mendaftar di aplikasi ini.

Langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah mengisi data diri dengan lengkap untuk mendapatkan pinjaman. Setelah mengisi semua data dan menekan tombol setuju, teryata pinjaman yang bisa didapat hanyalah uang 500 ribu dengan jangka waktu 15 hari. Hal ini membuat penulis merasa sedikit kecewa. karena sudah terlanjur mendaftar, penulis menyetujui untuk melakukan pinjaman sebesar 500 ribu rupiah. Uang pinjaman langsung masuk ke rekening penulis dalam waktu 15 menit.

Dengan modal 500 ribu dan tenor 15 hari, penulis kesulitan untuk menjalankan bisnis jual-beli HP. Harga HP yang sangat cepat anjlok dan sulitnya mencari pembeli membuat penulis menyerah. 

Setelah sampai H-4 jatuh tempo, penulis masih belum bisa menjual HP dengan harga yang wajar, Saat H-2, akhirnya penulis menjual HP jauh dibawah harga pasar, yang menghasilkan kerugian ratusan ribu rupiah.

5 hari sebelum jatuh tempo, sebenarnya penulis sudah mulai mencari informasi tentang apa yang akan terjadi jika kita terlambat membayar pinjaman. Setelah membaca banyak penggalaman pengguna yang lain, penulis mulai khawatir dan tergesa-gesa untuk menjual HP. Hal ini yang menyebabkan penulis mendapatkan kerugian dari bisnis jual-beli HP.

Setelah sampai pada hari H jatuh tempo, penulis makin khawatir karena hanya memiliki uang sebesar 350 rb. Total uang yang harus dibayar adalah 570 rb. Menurut info yang penulis dapat, jika sudah jatuh tempo, pihak pinjaman online akan menelfon secara terus menerus ke nomer yang ada di HP yang kita punya, entah itu keluarga, saudara, maupun teman. Inilah yang membuat penulis khawatir jika pihak pinjaman online menelfon kontak yang ada di HP.

Tanggal jatuh tempo yang penulis dapat pada waktu itu adalah tanggal 1. Untuk menutupi kekurangan uang, penulis masih menunggu gaji yang baru akan keluar pada tanggal 3 awal bulan. Dan benar seperti yang banyak orang katakan, pihak pinjaman online menelfon setelah sampai pada hari jatuh tempo.

Saat mendapat telefon pertama, pihak pinjaman online masih menggunakan bahasa dan nada yang halus. Penulis juga menjelaskan jika akan melunasi tanggal tiga. Pihak pinjaman online mengatakan jika saya harus melunasi hari ini juga. Karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari penulis. Penulis langsung mengatakan jika akan membayar hari ini.

Pada tanggal 2, pihak pinjaman online menelfon lagi dan penelfon adalah orang yang berbeda, disini penelfon mulai menanyakan dengan kasar. Karena sudah tau jika mereka tidak akan menerima alasan apapun, penulis mengatakan jika akan membayar hari ini juga. Setelah penulis check di aplikasi, ternyata kita bisa membayar pelunasan hutang dengan cara dicicil minimal 100 rb rupiah. Karena uang yang ada hanya 350 rb, maka penulis membayarkan uang yang ada, jadi hutang hanya tersisa 220 rb.

Keesokan harinya, penulis ditelefon lagi dan ternyata penelfon berbeda lagi. Penelfon terakhir juga menggunakan bahasa yang cukup halus dan mengingatkan untuk segera melunasi hutang. Karena gaji sudah masuk, sore harinya penulis langsung melunasi hutang di aplikasi pinjol.

Okey, itulah rangkuman singkat pengalaman penulis mendaftar dan mendapatkan pinjaman di aplikasi pinjol. Jika aplikasi memiliki menu yang bisa digunakan untuk melakukan cicilan, kalian bisa menggunakan menu itu untuk menunjukkan jika kalian masih punya komitmen untuk membayar hutang. Terimakasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.

Friday, September 27, 2019

Open Q & A Blogger Pemula dan Serba-Serbi Pengalaman Menjadi Seorang Blogger hingga Monetisasi Adsense

Q and A Blogger Pemula dan Pengalaman Membuat Blog Hingga Disetujui Monetisasi - Halo viewers, pada artikel kali ini penulis akan membagikan pengalaman sebagai salah satu blogger yang sudah diterima akun adsensnya. Pasti banysk viewers yang penasaran apakah jadi blogger itu bisa auto kaya dan jadi sultan. Hehehe. Semua itu bakalan saya bahas di artikel ini. Oke, langsung saja kita mulai pembahasannya.

Awal mula saya tertarik menjadi blogger adalah saat saya menjadi salah satu penulis artikel freelance di suatu website yang menerima artikel lepas. Awalnya, saya enjoy saat menulis banyak artikel, sebagian besar artikel yang saya kirim diterima dan di publis di website mereka. Namun suatu hari, banyak artikel yang saya kirim mulai mandet/berhenti di bagian pending. Jika tidak di publis maka artikel tidak akan dibayar dan kadang harus saya buang. Artikel yang tidak diterima sangatlah mubazir jika di delete begitu saja. Nah, disini awal mula saya mencari info dan memulai membuat blog dengan domain gratisan, yaitu "blogspot.com".
Saat itu, saya baru tau jika kita bisa membuat blog tanpa harus membayar sepeserpun. Disini, saya mulai melihat harapan dan kesempatan agar bisa mengelola blog sendiri. Langsung lah saya membuat blog dengan akun gmail yang sudah ada. Awalnya saya hanya mengisi blog tanpa memikirkan apapun. Yang ada di dalam pikiran adalah "yang penting nulis artikel". Ternyata pemikiran ini adalah pemikiran yang salah. Saya mulai sadar ternyata banyak hal yang harus dilakukan agar blog bisa didatangi banyak pengunjung.

Setelah mencari banyak informasi di internet, ternyata kita perlu untuk melakukan optimasi SEO (Search Engine Optimizer) agar blog bisa ramai dengan pengunjung. Agar lebih banyak pengunjung yang datang, saya melakukan seluruh cara yang disarankan, mulai dari mengubah template, mengatur navigasi blog, mendaftar di google search console, dan lainnya.

Satu bulan kemudian, saya mulai mengajukan blog agar disetujui adsense. 2 hari setelah meminta peninjauan, ternyata adsense sudah selesai di review. Hasilnya adalah DITOLAK. Kenapa?, karena jumlah artikel yang saya post masih sedikit. Waktu itu saya hanya mempunyai 10 artikel. Setelah 1 minggu, saya mencoba untuk mengajukan peninjauan ulang adsense ternyata ditolak lagi.

Setelah saya berpikir, ternyata saya terlalu terburu-buru untuk mendapatkan monetisasi adsense. Saya mulai memperbaiki semua hal yang ada di blog dan menambah artikel. Setelah mempunyai 20 artikel saya memantapkan diri untuk mengajukan monetisasi lagi. Dan ternyata hanya butuh waktu 2 hari dan adsense langsung aktif. Senengnya itu kayak sudah gajian, padahal saldo masih IDR 0 , HEHEHE.

Oke, Itu aja pengalaman saya saat menjadi blogger pemula hingga mendapat monetisasi. Selanjutnya akan ada artikel tentang "Realita Setelah Diterima Monetisasi Adsense". Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggalkan komentar jika ada pertanyaan. Semoga bermanfaat.

Sunday, July 28, 2019

Pengalaman Menukar Uang Rusak di Bank 2019


Di suatu hari yang cerah, uang tua saya sedang bekerja di warung. Datanglah seorang pembeli dan dia berbelanja barang senilai 20 ribu rupiah. dengan menyodorkan uang pecahan 50 ribu rupiah yang terlipat, orang tua saya tidak merasa kecurigaan apapun dan memberikan kembalian senilai 50 ribu. Pembelipun mengemas barang dan pergi entah kemana.  Setelah menghitung uang hasil penjualan di warung, ternyata ada selembar pecahan uang 50 ribu yang sudah robek sebagian. Hal ini membuatorang tua saya kecewa, bagi beberapa orang mungkin uang 50 ribu tidak terlalu besar, namun bagi bagi warung kecil yang pembelinya tidak seberapa, uang tersebut merupakan hasil dari penjualan 1 atau 2 hari dari subuh sampai siang hari.


uang rusak 50 ribu

Itulah cerita singkat tentang awal mula saya menukarkan uang rusak di bank. Cerita selanjutnya, orang tua saya mencoba menanyakan ke warung lain apakah mereka mau menerima uang yang sudah rusak sebagian atau tidak. Ternyata tidak ada yang mau menerima. Setelah mendengar kejadian itu, saya mencoba inisiatif menacari informasi diinternet tentang uang rusak dan ternyata uang rusak dapat ditukar di bank. Hal ini membuat saya senang. Saya langsung pergi ke bank terdekat sebut saja bank X, dengan membawa uang yang rusak. Uang yang rusak hanya tersisa 80 persen dan tiga nomer seri di bagain kanan sudah menghilang. Sebelumnya saya sudah mencari informasi di internet dan ternyata uang bisa ditukarkan dengan cara memasukkan uang yang rusak ke dalam tabungan. Setelah sampai di bank X ternyata teller menolak untuk menukarkan uang. Teller beralasan jika nomer seri harus lengkap di kedua sisi. Lalu teller menyarankan saya untuk menukar uang di Bank Indonesia (BI). Hal ini membuat saya sedikit kecewa. Jarak bank indonesia dengan rumah ku cukup jauh, kira kira 35 KM.


Tidak habis akal, saya pergi ke bank yang sama namun terletak di kota. Saya ingin membuktikan apakah benar saya tidak bisa menukarkan uang di bank lokal. Setelah sampai di bank X yang ada dikota, saya menjelaskan tentang keperluan saya ke satpam bank, dan ternyata pak satpan menyarankan saya untuk menambal uang agar terlihat seperti uang utuh dengan kertas berwarna putih. Kebetulan saya membawa guntig dan perekat yang ternyata ada di jok motor. Setelah uang ditambal, satpam langsung membawa uang ke bagian teller. Ajaibnya uang langsung diganti dengan yang baru tanpa harus memasukkan ke dalam tabunggan. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pak satpam kalena pelayanan yang sangat baik. Setelah itu saya pulang dan mengembalikan uang tersebut ke orang tua saya.


uang rusak 50 ribu di tambal

Dalam cerita ini, ada hikma yang bisa kita petik yaitu, jangan berburuk sangka sebelum berusaha maksimal. Bank yang sama namun terletak di wilayah yang berbeda bisa memiliki pelayanan yang berbeda pula. Jadi, jangan terlalu mudah menjudge sesuatu sebelum kita berusaha dengan maksimal. Itulah pengalaman saya menukar uang di bank. Jangan lupa tinggalkan komentar jika kalian memiliki cerita atau pertanyaan yang ingin disampaikan. Semoga bermanfaat.

Labels